Translate HERE!:D

Translate HERE!:D

Rabu, 23 Mei 2018

Atma Jaya Jakarta serba Rp 250.000

Dear fellow readers,
Kali ini gue mau curhat soal kampus gue yang makin lama makin bikin boros.
1. KIM (Kartu Identitas Mahasiswa)
Kartu Identitas Mahasiswa (KIM) di kampus tempat gue kuliah baru saja di update menjadi Flazz (dari BCA). Untuk itu, seluruh mahasiswa diminta untuk menukarkan KIM lama dengan KIM yang baru dengan membayarkan uang sejumlah Rp 20.000 dan di dalam KIM yang baru juga sudah terisi saldo Rp 20.000.
Jika KIM lama hilang, untuk mengambil KIM yang baru, harus membayarkan uang sejumlah Rp 70.000 dan di dalam KIM yang baru saldonya terisi sebesar Rp 20.000. (Biaya pembuatannya berarti Rp 50.000)
Jika sudah mempunyai KIM baru, kemudian KIM tersebut hilang/tidak bisa digunakan lagi (karena memakai chip) dan harus meminta untuk dibuatkan yang baru, biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp  250.000 dengan saldo di dalam KIM tetap hanya Rp 20.000. Banyak mahasiswa yang keberatan dengan nominal ini. Setiap kami meminta keterangan kenapa sampai Rp 250.000 tidak ada satu bagian pun di universitas yang bisa memberikan keterangan. Jika saja ada keterangan dan rincian mengenai biaya ini secara jelas, mungkin kami akan tidak keberatan dengan nominal itu, karena jelas peruntukkannya. Yang membuat kami keberatan adalah tidak jelasnya informasi mengenai nominal ini. Seolah-olah kami hanya "ditodong".
Fungsi dari KIM yang baru itu di kampus kami yaitu yang pertama untuk absen, karena menggunakan sistem tapping. Namun, jika KIM hilang atau tidak ada (ketinggalan dirumah, atau karena hal lainnya), dosen yang akan memberikan keterangan bahwa mahasiswa tersebut hadir di kelas. Sisanya, tidak adalagi kegunaan dari KIM ini, selain sebagai tanda pengenal.
Mungkin perspektif ini tidak untuk semua mahasiswa di kampus saya yang notabene 'swasta', tapi tidak semua orang semampu mereka dan yang kami butuh sebenarnya hanya penjelasan.
Saya sudah melakukan survey ke beberapa kampus baik negeri maupun swasta yang juga KIMnya memakai fasilitas Flazz dari BCA. Harganya tidak semahal di kampus saya jika hilang. Untuk bentuk, sama. Di dalam KIM terdapat foto, barcode, nama, NIM, dan chip dari Flazz-nya.
Di U*M, biaya untuk membuat KIM baru adalah Rp 50.000, dengan sudah ada saldo Rp 20.000. Sedangkan di Univ.Bi**s, biayanya adalah Rp 35.000 namun memang belum diisi saldo. Tetap saja, tidak sampai beratus-ratus ribu kan?
Melalui blog ini, saya berharap pihak yang berwenang,Rektorat Unika Atma Jaya, dapat memberikan penjelasan mengenai rincian biaya pembuatan KIM tersebut karena badan-badan administrasi yang seharusnya bisa memberikan penjelasan kepada mahasiswa, tidak bisa memberikan penjelasan apapun.
Tadinya, saya tidak mau mengurus masalah KIM ini, karena toh absen juga masih bisa tanpa KIM. Tapi per hari ini (24 Mei 2018), di setiap pintu masuk berjaga satpam 2 orang yang memintakan KIM setiap mahasiswa yang ingin masuk ke dalam kampus. HARUS ADA! Untungnya saya hari ini masih bisa masuk, karena saya bisa menunjukkan kalau saya mahasiswa aktif dengan identitas saya di website kampus. Tapi tidak ada yg tau kalau besok2 saya benar2 tidak boleh memasuki kampus hanya karena tidak punya KIM yang harga pembuatannya Rp 250.000 itu. 
Gue paham sih prosedur ini dijalanin mungkin karena bbrp hari yg lalu, Jakarta siaga 1 karena banyak teror bom dimana2. Tapi apa identitas di website kampus itu belum cukup? Atau, kalau memang mewajibkan seluruh mahasiswa punya KIM, jangan kemahalan harga KIMnya. Gak semua mahasiswa semampu itu untuk asal keluarin 250ribu.
Oke, itu permasalahan pertama.
2. Kalau telat umpan balik, tidak bisa isi KRS (Rencana studi) semester berikutnya. Kalau mau isi, harus bayar denda sebesar Rp 250.000
Kayanya cinta banget ya sama angka 250ribu ini. Haha
Saya jelasin dulu ya.....
Jadi setiap akhir semester seperti ini, akan ada masa (biasanya seminggu) dimana seluruh mahasiswa harus memberikan umpan balik perkuliahan yang telah diikutinya di semester tersebut. Jika lewat batas waktu yang ditentukan, maka mahasiswa ini akan tidak bisa melakukan Rencana Studi di semester berikutnya. Kalau dia mau melakukan rencana studi di semester berikutnya, dia harus membayar denda Rp 250.000 dulu, mengisi umpan baliknya, baru bisa isi rencana studi. Intinya Rp  250.000 ini hanya biaya unlock yang sebenernya bisa dilakukan dengan kata-kata "Maaf, Bu, Pak, saya kemarin tidak sempat/lupa/tidak tau informasi untuk melakukan umpan balik. Apa bisa saya dibantu?"
____________________________________________________________________
Sekian curhat gue.
Terima kasih sudah membaca.
Felicita Anindhita Putri 2015-050-118

Tidak ada komentar:

Posting Komentar